Batu secret zoo kembali sukses dalam breeding Malayan tapir. Telah lahir 1 ekor anakan Malayan tapir kedua di zoo kami pada tanggal 14 November 2020 yang berjenis kelamin jantan. Anak tapir ini berasal dari induk yang sama yaitu Panda dan pejantan Mogi. Anak pertama mereka lahir pada bulan juni 2018.
Anak kedua Malayan tapir kami lahir dengan berat badan 8.6 kg. Selama 14 bulan masa kebuntingan tim departemen animal kami selalu memberikan perhatian khusus, keeper selalu memastikan perawatan harian dan memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan satwa yang sedang bunting. Dokter hewan melakukan kontrol pemeriksaan kebuntingan secara rutin menggunakan ultrasonography (USG) untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan janin serta memberikan vitamin dan mineral tambahan. Kami juga mempersiapkan kandang khusus melahirkan yang dilengkapi dengan CCTV untuk observasi satwa dan memantau proses melahirkan. Anakan tapir lahir secara normal pada pukul 01.43 WIB setelah induk melalui proses kontraksi selama kurang lebih 1 jam. Anakan tapir mulai bisa berdiri setelah 45 menit tetapi baru mendapatkan susu setelah dibantu menyusu ke induk oleh tim keeper.
Berbeda dengan tapir dewasa, bayi tapir lahir dengan corak yang unik berwarna cokelat tua dan bintik-bintik putih di seluruh tubuh. Corak tersebut di alam berfungsi untuk kamuflase agar terhindar dari predator. Populasi Malayan tapir di alam terancam punah karena adanya kerusakan hutan dan perburuan liar. Berdasarkan IUCN populasi Malayan tapir di hutan Pulau Sumatra hanya berjumlah 300-400 ekor. Adanya keberhasilan breeding Malayan tapir di Batu secret zoo, maka lembaga konservasi kami ikut berperan dalam upaya pelestarian spesies ini.